Rumah Belajar

Portal Rumah Belajar kemudian diluncurkan tanggal 15 Juli 2011, menjadi portal pembelajaran resmi milik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan alamat situs web http://belajar.kemdikbud.go.id. Sejak peluncuran pertamanya, Rumah Belajar telah mengalami banyak perkembangan. Dari sebuah Sumber Belajar bertransformasi menjadi sebuah portal pembelajaran atau learning management system (LMS) yang terintegrasi, menjadi sebuah one stop service yang dapat diakses selama 7 hari 24 jam bagi stakeholder pendidikan. Perkembangan Rumah Belajar sejak tahun 2011 sebagai berikut :

Selama 10 tahun terakhir, Rumah Belajar telah mengalami pengembangan sebanyak 5 kali. Dua pengembangan terakhir yaitu tahun 2018, dipimpin oleh Bapak Gogot Suharwoto, Ph.D (selaku Kapustekkom Tahun 2018) meluncurkan Rumah Belajar berbasis Android dan Kelas Maya (versi Jejak Bali dan Jejak Dunia). Dari sisi kebijakan, tahun 2018 telah terbit surat edaran dari Mendikbud dan Menkeu terkait dukungan pemanfaatan Rumah Belajar, yaitu Surat Menkeu No. S-644/MK.02/2018 tentang Pemanfaatan IT Dalam Proses IT dalam Proses Pembelajaran dan Pelatihan Kemendikbud dan Surat edaran Mendikbud Nomor 9 dan 10 Tahun 2018 tentang pemanfaatan Rumah Belajar (yang ditujukan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan provinsi, kota dan kabupaten di seluruh wilayah Indonesia).
Tahun 2020, dipimpin oleh Dr. Hasan Chabibie, M.Si (selaku Plt Kapusdatin Tahun 2020) meluncurkan hasil pengembangan Rumah Belajar terbaru berupa fitur Edugame dan Rumah Belajar berbasis IOS. Dari sisi kebijakan, tahun 2020 pemanfaatan rumah Belajar didukung oleh kebijakan Mendikbud berupa surat edaran No. 36962/MPK.A/HK/2020 dan program pemberian kuota gratis bagi para siswa serta guru yang dapat digunakan untuk mengakses Rumah Belajar.
Pengguna Rumah Belajar terus bertambah terlebih pada masa pandemi COVID-19 tahun 2020, dari data LAKIP Pusdatin Kemendikbud tahun 2020, jumlah pengguna Rumah Belajar di akhir tahun 2020 sebagai berikut:

Dari data diatas terlihat bahwa antusiasme pengguna Rumah Belajar meningkat drastis terutama setelah adanya dengan kebijakan BDR (Belajar dari Rumah) selama masa pandemi covid 19, pada akhir 2020 total pengguna baru sebanyak 17.021.144 pengguna. Antusiasme pemanfaatan Rumah Belajar dalam pembelajaran bagi siswa dan guru juga tinggi terlihat dari data jumlah siswa pengguna Rumah Belajar sebanyak 666.708 siswa, 273.509 guru dan 117.348 sekolah.
Dengan jargon: Belajar di mana saja, kapan saja, dengan siapa saja, portal Rumah Belajar sangat mudah diakses dan gratis . Begitu di-klik laman webnya, maka langsung muncul halaman utama dengan berbagai menu pilihan fitur. Pada fitur Sumber Belajar misalnya, di situ tersedia materi belajar berbagai jenjang pendidikan: dari PAUD, SD hingga SMA/SMK.
Idealnya pemanfaatan portal Rumah Belajar ini memang menggunakan internet, namun bukan hal yang sulit bagi guru jika ingin memanfaatkannya di kelas ketika tidak ada jaringan internet. Bagi pendidik di daerah 3 T (terdepan, terluar, tertinggal) maupun di wilayah kepulauan, ketiadaan sambungan internet bukan menjadi kendala dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan materi yang diambil dari Rumah Belajar.
Caranya, pendidik mengunduh materi terlebih dahulu melalui gawai yang berkoneksi internet. Lalu, hasil unduhan tersebut disimpan dalam alat penyimpan data, seperti flashdisk/USB, eksternal hardisk atau compact disc (CD). Dalam kelas, materi tersebut ditayangkan dengan proyektor LCD secara luring (offline). Dengan cara demikian itu, kelas yang tidak terakses internet pun dapat memanfaatkan konten Rumah Belajar . Atau dengan cara menggunakan aplikasi Rumah Belajar offline yang disediakan oleh Pusdatin Kemendikbud.
Rumah Belajar memiliki banyak manfaat, bukan hanya memudahkan pembelajaran di kelas, namun juga menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Peserta didik lebih bersemangat menjalankan tugas yang diberikan pendidik, sedangkan pendidik lebih mudah mendapatkan materi pembelajaran dalam berbagai bentuk media pembelajaran digital. Belajar menjadi lebih menyenangkan, lebih merdeka dilaksanakan dimana saja,kapan saja, dengan siapa saja.
Fitur ini memfasilitasi guru untuk membiasakan siswa mengikuti evaluasi secara daring, dan mengakses nilai secara daring setelah mengerjakan evaluasi. Selanjutnya untuk mengenal lebih detail mengenai fitur-fitur di Rumah Belajar, silahkan mencermati lebih detail melalui tautan-tautan berikut:
- Sumber Belajar, dengan alamat https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/
- Kelas Maya, dengan alamat https://kelasmaya.belajar.kemdikbud.go.id/kelasmaya
- Bank Soal, dengan alamat http://banksoal.belajar.kemdikbud.go.id/
- Laboratorium Maya dengan alamat https://belajar.kemdikbud.go.id/labmaya
- Peta Budaya : https://petabudaya.belajar.kemdikbud.go.id/
- Buku Sekolah Elektronik: http://bse.belajar.kemdikbud.go.id/
- Wahana Jelajah Angkasa: http://wwt.belajar.kemdikbud.go.id/
- Karya Bahasa dan Sastra: https://belajar.kemdikbud.go.id/BahasaSastra
- Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan: http://simpatik.belajar.kemdikbud.go.id/
- Edugame: https://belajar.kemdikbud.go.id/EduGame
- Blog Pena: http://pena.belajar.kemdikbud.go.id/
Share This Post To :
Kembali ke Atas
Artikel Lainnya :
- Survei Lingkungan Belajar
- PESTA DEMOKRASI SEKOLAH
- PUSPRESNAS
- Mengenal Quizizz Sebagai Media Pembelajaran Interaktif Di Era Digital
- Pendidikan Perlu Investasi Jangka Panjang
Silahkan Isi Komentar dari tulisan artikel diatas :
Komentar :
Kembali ke Atas